Sopansantun, atau juga dikenal sebagai tata krama, merupakan salah satu ciri khas dari masyarakat Indonesia. Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal dengan keramahannya, kesopanannya, serta adat istiadat yg dijunjung tinggi. Namun, apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sungguh ironis sekali dimana banyak sekali pergeseran yang
Penyusunanskripsi ini merupakan kajian singkat tentang Penanaman Adab Sopan Santun Siswa terhadap Guru Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah Kleco Kotagede Yogyakarta. cerita kisah-kisah dalam Al Qur'an, serta monitoring (2) Metode yang digunakan adalah: metode keteladanan, metode anjuran, metode pembiasaan, metode ceramah, dan
Apayang perlu kamu ketahui tentang sopan santun. Dengan bersopan santun, tiga hal berikut bisa menjadi lebih baik dalam hidupmu: Nama baikmu. Cara kamu berurusan dengan orang akan meninggalkan kesan baik ataupun buruk. Kalau kamu sopan, kemungkinan besar orang akan menganggapmu dewasa dan bertanggung jawab; dan mereka juga akan memperlakukanmu
Cerita anak sekolah minggu tentang kebaikan. Pertama kali diajari sopan santun, seorang anak kecil perlu mengertahui tentang kebaikan. Ini merupakan hal yang paling dasar. Mereka perlu mengetahui tentang kebaikan, perbuatan terpuji, manfaat berbuat baik, hingga dampak jika menghindarinya. Anak kecil juga perlu diajari
Ii4QzQ. Belajar Sopan Santun dan Rendah Hati dari Ali bin Abi Thalib Suatu ketika menjelang subuh, seorang sahabat dekat Rasulullah SAW bergegas menuju masjid hendak menjalankan sholat berjamaah. Beliau adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ali berangkat dengan begitu semangat hingga ada suatu hal yang membuat langkahnya seorang wanita tua berjalan di depan beliau. Karena rasa ta’dzim penghormatan Sayyidina Ali kepada orang tua, beliau tidak berani untuk mendahului langkah wanita tua tersebut. Hal ini membuat langkah beliau menjadi sangat Ali khawatir tidak mendapatkan jama’ah bersama Rasulullah SAW, namun beliau juga tidak ingin mengurangi rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Sesampainya di depan masjid, wanita tersebut tidak langsung wanita tua tersebut adalah orang Nasrani. Tanpa berpikir panjang, Sayyidina Ali langsung masuk masjid dan mendapati Rasulullah SAW masih dalam keadaan ruku’.Para jamaah pada saat itu keheranan karena Rasulullah SAW melakukan ruku’ dengan sangat lama. Setelah selesai sholat, para sahabat menanyakan kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau memanjangkan ruku’ pada sholat ini?”Rasulullah SAW menjawab, “Ketika aku melakukan ruku’ dan membaca bacaan seperti biasanya سبحان ربي العظيم, aku ingin mengangkat kepalaku. Namun Jibril datang kepadaku dan meletakkan sayap diatas punggungku sehingga aku tak bisa mengangkat kepalaku. Tatkala Jibril melepaskan sayapnya, aku baru bisa mengangkat kepalaku.”Para sahabat terheran dan menanyakan, “Mengapa Jibril melakukan itu wahai Rasul?” Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak tau, aku tidak menanyakan kepadanya.”Kemudian Jibril datang dan berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Ali hendak datang mengikuti sholat berjama’ah bersamamu. Namun ditengah jalan ia bertemu dengan wanita tua. Ia menghormatinya kerena ubannya dan tak berani mendahuluinya. Kemudian Allah SWT memerintahkanku untuk memeganggi punggungmu saat ruku’ agar Ali mendapati jama’ah bersamamu. Allah SWT juga memerintahkan Mikail untuk memeganggi matahari agar tidak terbit karena penghormatan Ali RA kepada orang yang tua”Begitulah kisah teladan yang dicontohkan Sayyidina Ali RA. Beliau memberi penghormatan kepada orang yang lebih tua, walaupun beda agama. Semangat beliau dalam mengikuti sholat berjamaah juga menjadi teladan untuk kita semua. Semoga kita dapat meniru akhlak terpuji para rasul, sahabat, dan a’lam
- Zaman terus berkembang, teknologi semakin maju, pertemanan tak lagi terutup ruang. Namun, bukan berarti anak tidak lagi mengenal nilai-nilai budi pekerti. Di sinilah, peran orangtua sangat dibutuhkan. Menumbuhkan budi pekerti tak hanya bisa dilakukan orangtua melalui nasihat. Ada media yang lebih mudah dimengerti oleh anak sejak usia dini, yaitu melalui bacaan cerita banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Cerita rakyat ini bisa berupa dongeng maupun legenda yang berkembang dari masyarakat setempat yang diceritakan secara turun-temurun. Bahkan, tak jarang ada cerita rakyat yang dianggap nyata atau pernah benar-benar terjadi di masa lalu, sehingga bisa menjadi media pembelajaran budi pekerti di masa kini. Baca juga Asah Kecerdasan Anak, Bacakan 5 Dongeng Klasik Terpopuler di Dunia Ini Berikut ini beberapa cerita rakyat yang populer di Indonesia yang mampu mengajarkan nilai-nilai baik pada anak. 1. Malin Kundang Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang berasal dari Sumatra Barat, menjadi salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia. Cerita ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Malin Kundang yang pergi merantau meninggalkan ibunya, lalu menikah dengan perempuan dari keluarga kaya raya. Suatu hari, pemuda itu kembali ke kampung halamannya dan bertemu dengan sang ibu. Namun, pemuda itu tidak mengakui ibunya karena merasa malu. Akhirnya, sang ibu mengutuknya menjadi batu karena ia sudah menjadi anak yang durhaka. Cerita ini mengajarkan tentang betapa kuatnya doa orangtua terutama ibu, termasuk akibat fatal bila anak melakukan perbuatan durhaka pada orangtuanya. 2. Bawang Merah dan Bawang Putih Cerita rakyat berjudul Bawang Merah dan Bawang Putih berasal dari daerah Riau. Mengisahkan anak bernama Bawang Putih yang baik hati, suka menolong, dan rajin. Sedangkan Bawang Merah merupakan anak perempuan yang jahat, iri hati, dan dengki. Suatu hari, Bawang Putih mendapatkan labu dari seorang nenek sihir. Saat dibuka, labu itu berisi emas. Bawang Merah yang serakah ingin mendapatkannya juga. Ia lantas meminta hal serupa kepada nenek sihir itu dengan paksa tanpa sopan santun. Karena keserakahan dan sikapnya yang tidak sopan, labu yang didapat Bawang Merah justru berisi ular berbisa. 3. Lutung Kasarung Lutung Kasarung adalah sebuah cerita rakyat dari Jawa Barat yang mengisahkan tentang seorang putri bernama Purbasari yang diusir dari istana. Sang putri diusir oleh kakaknya sendiri yang iri karena Purbasari ditunjuk menjadi ratu. Lalu, ada seorang pangeran dari khayangan yang turun ke bumi dan menjelma sebagai lutung untuk mencari perempuan yang lebih cantik dari ibunya untuk dijadikan dan Lutung Kasarung bertemu di hutan. Karena sikap Purbasari yang ramah dan sayang kepada semua mahkluk hidup, maka ia disenangi oleh pangeran. Lalu, mereka bersama-sama berusaha untuk merebut tahta kerajaan dari sang kakak yang jahat. Baca juga Orangtua, Ini 4 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak Purbasari mengingatkan bahwa sikap baik tak akan pernah sia-sia. Sikap baik pula yang menolongnya memiliki banyak teman yang rela membantunya dalam kesulitan. 4. Jaka Tarub Cerita rakyat berjudul Jaka Tarub berasal dari Jawa Tengah. Alkisah, ada seorang pemuda bernama Jaka Tarub yang melihat tujuh bidadari di sungai. Jaka Tarub terpesona oleh kecantikan mereka. Lalu, Jaka Tarub mengambil selendang milik salah satu bidadari itu. Setelah enam bidadari kembali ke khayangan, Jaka Tarub berpura-pura menolong bidadari yang kehilangan selendang. Mereka pun menikah dan memiliki seorang anak. Namun, suatu hari sang bidadari menemukan selendang miliknya yang disembunyikan oleh Jaka Tarub. Ia sangat marah sehingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke khayangan dan meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya. Dengan kata lain, kebohongan dan kecurangan akan ketahuan juga dan tak akan berakhir dengan baik. Mintalah anak untuk selalu berbuat jujur ketimbang menyesal di kemudian hari. 5. Batu Menangis Cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Barat ini memiliki jalan cerita yang hampir sama dengan cerita Malin Kundang. Diceritakan ada seorang ibu sederhana yang memiliki anak perempuan yang cantik. Namun, anak perempuan ini pemalas dan sombong. Suatu hari, sang ibu mengajak anaknya ke pasar. Anak perempuan itu mengatakan kepada semua orang bahwa itu bukan ibunya dan hanya seorang pembantu. Baca juga Dongeng Anak, Mendikbud Nadiem Melatih Imajinasi dan Kreativitas Ibunya sedih dan akhirnya berdoa supaya anaknya dihukum karena sudah durhaka. Anak perempuan itu perlahan menjadi batu. Perempuan itu menangis dan memohon ampun kepada ibunya. Namun, sudah terlambat. Akhirnya, ia menjadi batu seluruhnya Artikel ini telah muncul di dengan judul "5 Dongeng Cerita Rakyat Indonesia yang Populer" Artikel ini sekaligus menjadi kampanye kolaborasi bersama MendongenguntukCerdas antara Bobo dan untuk penguatan literasi anak/ siswa Indonesia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
loading... CERITA TENTANG SOPAN SANTUNSeorang pensiunan guru berjalan menuju kasir di K-Mart, supermarket yang lumayan terkenal di kota itu. Kaki kirinya terasa sakit, ia berharap tidak lupa untuk meminum semua pilnya tadi pagi. Satu pil untuk tekanan darah tinggi, satu pil untuk pusing-pusing, dan satu pil lagi untuk penyakit rematiknya yang kadang kambuh.“Syukurlah aku telah pensiun beberapa tahun lalu” katanya kepada diri sendiri. “Masihkah aku kuat mengajar anak-anak sekarang ?”Begitu tiba di depan antrian kasir yang penuh, ia melihat seorang lelaki dengan empat orang anak beserta istrinya yang hamil. Mantan guru itu tidak dapat melepaskan pandangannya dari tato di leher orang itu. “Pasti ia pernah dipenjara”, terus memperhatikan penampilan pria itu. Dari cara pria itu berpakaian, mantan guru itu berkesimpulan bahwa ia adalah seorang anggota geng. Mata pensiunan tua itu tambah terperanjat ketika melihat kalung yang dikenakannya, bertuliskan “Parlson” – pasti ini adalah nama orang itu. Parlson dikenal sebagai kepala geng di daerah itu, tidak ada satupun orang yang berani padanya. Ia dikenal sebagai orang yang tidak Parlson datang ke rombongan antrian, spontan orang-orang menyediakan tempat kepada dia untuk antri terlebih dulu. Setelah Parlson hampir tiba di antrian terdepan, matanya tertuju pada mantan guru itu.“Silahkan Anda lebih dulu” mantan guru itu berkata.“Tidak, Anda yang harus lebih dulu..” balas lelaki itu.“Tidak, anda membawa istri dan banyak anak, anda harus antri lebih dulu” kata mantan guru itu kepada Parlson.“Kami sangat menghormati orang tua..” tegas lelaki itu. Dan bersamaan dengan itu, dengan gerak tangannya yang sangat sopan, ia menyilahkan wanita tua itu untuk mengambil tempat senyum tergurat pada bibirnya ketika sang mantan guru lewat di depan lelaki itu. Tetapi sebagai seorang yang berjiwa guru, ia tidak dapat melewatkan kejadian istimewa ini begitu saja. Mantan guru itu lalu berpaling ke belakang.“Anda sopan sekali.. terima kasih, siapa yang mengajarkan ini kepada Anda ?”Dengan sikap yang sangat hormat, lelaki itu berkata, “Tentu saja Anda, Ibu Simpson, sewaktu saya masih kelas tiga dulu.”Lelaki itu kemudian mengambil sikap menunduk dengan hormat – lalu pergi menuju antrian yang paling belakang.Dari “The Babyflight” oleh Paul Karrerloading...