Adapunrumusan masalah kedua dalam penelitian ini berhubungan dengan bagaimana latar belakang munculnya ujaran kebencian dalam bahasa Arab. Metode penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) analisis data, dan (3) laporan hasil. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat
k6r4du. Bahasa adalah media penyampaian pesan yang dipakai manusia dalam bentuk bahasa tulisan dan bahasa lisan. Bahasa Arab kini menjadi bahasa yang menarik dipelajari karena berbagai keunikan dan kelebihan yang dimilikinya. Bahasa Arab adalah bahasa yang banyak digunakan di Timur Tengah dan memiliki potensi yang cukup besar jika melihat aspek ekonomi negara di Timur Tengah seperti Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Dengan belajar bahasa Arab, maka peluang karir dan investasi pun akan semakin terbuka lebar. Namun mempelajari bahasa Arab bukanlah suatu hal yang mudah, kamu bisa mulai berkonsultasi dengan tutor terbaik Lister dengan bergabung di Kelas Bahasa Arab sekarang! Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu1. Satuan bunyi yang disebut “huruf” atau “abjad”.Contoh م – س – ج – د2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut “kata”.Contoh مَسْجِدٌ = masjid3. Rangkaian kata yang mengandung maksud atau pikiran yang utuh yang disebut “kalimat”.Contoh أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ = saya shalat di masjid Pengertian Tata Bahasa Arab Dalam tata bahasa Arab, “kata” dibagi ke dalam tiga golongan besar1. ISIM اِسْم atau “kata benda”. Contoh مَسْجِد = masjid2. FI’IL فِعْل atau “kata kerja”. Contoh أُصَلِّيْ = saya shalat3. HARF حَرْف atau “kata tugas”. Contoh فِيْ = di, dalam Perlu diingat bahwa istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas seperti yang kita kenal dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan pengertian Isim, Fi’il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Struktur Kalimat Bahasa Arab Pengenalan struktur kalimat ini penting untuk memahami gagasan yang terkandung dalam kalimat tersebut. Dalam bahasa Arab ada dua pola kalimat dasar, yaitu Jumlah kalimat ismiyyah Jumlah Ismiyyah terdiri dari mubtada’ adalah pokok kalimat yang umumnya berupa kata benda isim dan khabar , bisa berupa isim, fi’il jumlah fi’liyyah , jumlah ismiyyah atau syibh al-jumlah , yakni jar majrur atau zarf sebagai penjelas mubtada’ . Contoh 1-حسان مدرس ؛ هو عالم2-حسان يدرس اللغة العربية3- حسان في البيت ؛ هو أمام التلفزيون Perlu diketahui, struktur Jumlah Ismiyyah tidak selalu diawali oleh mubtada’ , bahkan jika mubtada’ tidak berupa isim ma’rifat maka jumlah tersebut pada umumnya diawali oleh khabar , yaitu jika mubtada’ nya berupa isim nakirah dan khabarnya berupa jar majrur atau zarf. Misalnya في المسجد مسلمون ؛ على المنبر خطيب Di dalam masjid ada orang-orang Islam di atas mimbar ada seorang khatibفي البيت ضيوف ؛ في الغرفة أولاد Di rumah ada tamu-tamu Di dalam kamar ada anak-anak Jumlah fi’liyyah Jumlah fi’liyyah adalah kalimat yang diawali dengan kata kerja, baik berupa fi’il madli mudlari’ maupun fi’il amar, misalnya يدرس حسان العربية مرتين في كل أسبوع Hassan mengajar bahasa Arab dua kali setiap mingguقرأ فريد الكتاب قبل الذهاب إلى الجامعة Farid telah membaca buku sebelum berangkat ke kampusخاِلقِ الناس بخلق حسن Bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik 13 Jenis Tata Bahasa Arab Ilmu Nahwu Ilmu yang menerangkan hukum huruf, kata, dan kalimat bahasa Arab. Namun, inti dari ilmu nahwu terletak pada pembahasan I’rob perubahan harakat di akhir huruf. Pembahasan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan dampak yang dihasilkan jika salah menentukan bunyi akhir huruf pada suatu kata. Contoh ذَهَبْتُ إِلَى المَسْجِدِ artinya saya sudah pergi ke masjid, nah perhatikan kata المَسْجِدِ yang dibaca al-masjidi. Dari contoh itu dapat dilihat bahwa ilmu nahwu mengatur bagaimana bacaan akhir huruf dari suatu kosakata. Ilmu Sharaf Ilmu yang membahas perubahan bentuk seluruh huruf pada suatu kata, atau membicarakan asal bentuk kata masdar dari masdar kita akan mengetahui bagaimana perubahan bentuk suatu kata kerja dari bentuk lampau, sedang-akan, dan perintah, perubahan bentuk kata kerja ke kata benda, dan juga perubahan bentuk kata kerja sesuai pelaku dari perbuatan dan ini tergantung dari wazan asal kata tsb. Inti dari sharaf adalah tashrif perubahan bentuk kata. Contoh Ilmu Lughah Ilmu yang menguraikan kata-kata lafadz Arab bersamaan dengan maknanya. Ilmu yang juga digunakan sebagai pondasi dalam membuat pidato, surat menyurat, dan lainnya. Ilmu Arudh Ilmu yang bertujuan untuk mengetahui benar dan tidaknya sebuah wazan syi’ir, serta perubahan wazan syi’ir dari beberapa zihaf atau illat. Ilmu Khat Ilmu yang membahas tentang bagaimana menulis tulisan Arab yang indah dan mempunyai nilai seni yang tinggi ilmu khat juga menjelaskan tentang bentuk huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan Ilmu Insya’ Ilmu bahasa Arab yang mengajarkan tentang dunia mengarang seperti dalam membuat surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan yang berhubungan dengan dunia kepenulisan maupun mengarang. Ilmu Qawafi Ilmu yang mempelajari tentang aturan kata pada akhir bait sya’ir Multazim. Ilmu Isytiqaq Secara etimologi, kata الإشتقاق ialah bentuk infinitive mashadar dari kata إشتق – يشتق yang berarti “memperoleh, mengasal atau mengambil”. Ma’luf mencontohkan kata إشتق yaitu أشتق الكلمة من الكلمة “memperoleh kata dari kata yang lain”. Sehingga Ilmu Isytiqaq adalah ilmu yang mempelajari pembentukan kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan, namun tetap memiliki hubungan makna. Contoh Akar kata ضرب /daraba/ bisa di bentuk kata-kata berikut ضارب /dârib-un/ “pemukul”, مضروب /madrûb-un/ “yang dipukul‟, مضرب /midrab-un/ “alat pemukul‟, اضرب /idrib/ “pukullah‟, لا تضرب /lâ tadrib/ “jangan pukul‟. Dari contoh di atas, bisa dilihat bahwa meskipun kata pukul dibuat memiliki beragam bentuk namun mereka memiliki hubungan satu makna yaitu melalui kata “pukul”. Ilmu Qordhus Syi’ri Ilmu yang digunakan untuk mendalami karangan yang berirama lirik, dengan tekanan suara yang tertentu, biasa digunakan untuk menghafal syair. Ilmu Mukhadarat Ilmu yang membahas berbagai cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita. Ilmu Bayan Ilmu yang menjelaskan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat. Ilmu Badi’ Ilmu yang menjelaskan tentang keindahan suatu kata. Ilmu ini juga memberikan pengetahuan tentang seni sastra. Ilmu Ma’ani Ilmu yang digunakan untuk mengetahui I’jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya. Contoh Kalimat Tata Bahasa Arab Jika kamu masih bingung dengan pembahasan materi di atas dan membutuhkan contoh kalimat-kalimat berbahasa Arab, di bawah ini beberapa contoh yang bisa menjadi referensi. العُطْلَةُ الأُسْبُوْعِيَّةُ يَوْمَ الأَحَدِ Libur pekanan pada hari Ahadأُحِبُّ العُلُوْمَ وَاللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ Aku menyukai mapel IPA dan bahasa Arab أَسْئِلَةُ الرِّيَاضِيَّاتِ صَعْبَةٌ Soal-soal matematika itu sulit Rakiba ibrahimulhisona Ibrahim menaiki kuda Yuaa i’bu isma’il alqitta Ismail menggoda kucing Yahsudu Alfallaha alqamha Petani memanen gandung Yastha’u annuru fii alhujrati Cahaya bersinar di kamarSami’tu annashiihata minal ustadzi Aku mendengarkan nasihat dari guru
Sunday, 13 December 2015 Bentuk-bentuk dalam Bahasa Arab الأشكال
Kosakata Bahasa Arab Secara umum bentuk kosakata dalam bahasa Arab terbagi dua yang pertama kosakata yang dapat mengalami perubahan yakni kata yang diambil dari kata yang lain antara keduanya terdapat hubungan makna meskipun lafalnya berubah seperti kata مكتب, حاكم yang berasal dari كتب, حكم, dan sebagainya. Yang kedua adalah kosakata yang tidak berubah yaitu kosakata sejak semula sudah mempunyai bentuk dan tidak diambil dari kata-kata lain, misalnya kata شجر, شمس dan sejenisnya.[1] Kata-kata yang mengalami perubahan bentuk tidak hanya berubah pada bentuknya saja tetapi berubah dengan makna dan pengertianya, misalny kata فاتحdanمفتوح , kata pertama berarti pembuka atau penakhluk, sedangkan kata yang kedua berarti terbuka atau tertakhlukan, cara membentuk kedua kata isim fa’il dan isim maf’ul yang mana tergolong dalam kata kerja tsulasi mujarad adalah dengan mengikuti wazan فاعل-مفعول [2 Kata-kata yang berasal dari kata kerja lebih dari tiga huruf ثلاثي مزيد bentuk isim fa’il dan isim maf’ulnya hanya dibedakan dengan harokat kasrah pada huruf sebelum akhir untuk bentuk isim fa’il dan harakat fathah untuk isim maf’ul seprti kata مطالب jika di baca muthalib berarti bentul isim fai’il yang artiny penuntut, tetapi bila dibaca مطلاب , berarti pembaca menginginkan bentuk maf’ul yang artinya yang di tuntut.[3] Sartinah Hardjono dalam bukunya psikologi belajar mengajar bahasa asing mengemukakan bahwa dari semua aspek bahasa asing yang harus dikusai siswa dalam proses belajar mengajar, bahwa bahasa asing adalah aspek kosakata yang dianggap paling penting[4]. Dengan adanya penguasaan bahasa yang memiliki fungsi untuk berkomunikasi dengan baik, maka seorang pelajar bahasa harus manguasai kosakata, karena kosakata akan banyak membantu siswa dalam belajar. - [1] Sukamta, Bahasa Arab, Jogjakarta Pokja Akademik UIN Suka, 2005, h. 91 [2] Sayyid Ahmad Al Hasyimi, al Qowa’id al Asasiyah Li al Lugah al Arabiyyah, Beirut Dar Al Khotob Al Ilmiyah, 2007 dan 241 [3] Sukamta, Bahasa Arab, Jogjakarta Pokja Akademik UIN Suka, 2005, h. 239 dan 241 [4] Sartina Hardjono, Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing, Jakarta DEPDIKBUD, 1988